Timbulkan Bau Tak Sedap, RDF Rorotan Digeruduk Warga

Jakarta, Jayaposnews.co.id –Warga Perumahan Jakara Garden City (JGC) Jakarta Timur meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menjamin operasional Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara tidak menimbulkan polusi udara.
Permintaan warga sekitar RDF Rorotan ini menyusul uji coba RDF yang berlangsung pada 3–31 Oktober 2025. Warga kembali mengeluhkan bau sampah menyengat yang muncul sejak 28 Oktober, meski asap cerobong pabrik tidak terlihat.
Menanggapi keluhan warga sekitar RDF Rorotan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menghentikan sementara proses commissioning atau uji operasional fasilitas RDF Rorotan. Keputusan ini diambil setelah muncul keluhan warga akibat bau menyengat yang diduga berasal dari tumpahan air lindi saat pengangkutan sampah menuju lokasi tersebut.
“Dari hasil commissioning beberapa hari ini, sebenarnya terhadap RDF Rorotan sendiri masyarakat tidak komplain terhadap alatnya. Yang menjadi masalah adalah ketika sampahnya diangkut, truknya itu tidak compact, sehingga air lindinya tumpah dan menyebabkan bau,” jelas Pramono di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa (4/11/2025).
Warga menilai penyebab utama bau berasal dari sistem pengangkutan sampah yang belum optimal. Ketua RT 18 Cakung Timur, Wahyu Andre Maryono, memperkirakan sekitar 600 warga di klaster tersebut, setidaknya setengahnya memilih pergi karena tidak tahan dengan kondisi udara. Menurut dia, bau sampah kembali tercium kuat sejak 28 Oktober hingga 1 November 2025.
Pada uji coba pertama, Maret–April 2025, bau sampah dan asap hitam dari cerobong pabrik terpantau jelas. Pada uji coba kedua yang berlangsung sejak 3-31 Oktober 2025, asap tidak terlihat, namun bau menyengat kembali muncul. Ia juga menyampaikan laporan warga terkait truk sampah yang melintas dalam keadaan bak terbuka sehingga air lindi menetes ke jalan.

Wahyu menilai RDF Rorotan belum mampu memenuhi standar operasional prosedur (SOP) dan masih menimbulkan pencemaran udara di sekitar kawasan permukiman. Mereka meminta pengelola RDF Plant Rorotan memperbaiki seluruh SOP dan menepati janji yang disepakati pada masa uji coba.
“Kami berharap agar kepada pak gubernur untuk memastikan bahwa RDF Rorotan jangan membawa penyakit kepada warga sekitar, namun sebaliknya keberadaan RDF Rorotan menjadi solusi penanganan sampah yang ramah lingkungan,” ujarnya. (Rosid)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *