Jakarta,www.jayaposnews.co.id – Gerakan Nasional Anti Islam Phobia ( GNAI) mengecam dikeluarkannya Pemain Sepak Bola Muslim
Marseille’s Enzo Sternal dari Tim Nasional Perancis hanya gara gara di kaosnya tertulis ALLAH IS GREAT ( ALLAHU AKBAR ).
Menurut Kordinator Presidium GNAI, Abdulah Alkatiri, sudah tidak mengherankan lagi, jauh sejak Revolusi Perancis terjadi indikasi İslamofobia telah muncul seiring menguatnya Napoleon di puncak kekuasaan. Terlebih rakyatnya yang didoktrin dengan slogan revolusi liberté, fraternité et egalité yang hanya jadi retorika politik semata. Sementara masyarakat sekularis Perancis, tidak memberikan kemerdekaan kepada jajahannya, tidak pernah merasa bersaudara kepada penduduk koloni kecuali kulitnya putih, dan tidak mungkin merasa setara dengan komunitas lain, karena menganggap dirinya superior. (02/09/2023)
Refleksi sekularisme Perancis terlihat dari segmentasi politik, retorika para elit yang membuat imajinasi musuh, dan kebijakan diskriminatif yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaganya.Tidak mengherankan, Enzo Sternal…walaupun sudah fasih berbicara Français, tapi dikeluarkan dari timnas Junior hanya karena mengekspresikan paham agamanya.
Sementara ketika Perancis berbicara terkait Ukraina, seakan-akan merekalah pembela HAM paling utama di dunia, seperti sekutunya yang lain. İsu-isu, simbol-simbol dan atribusi terhadap İslam difabrikasi oleh oknum-oknum di Perancis untuk kepentingan kelompok, kekuasaan dan ekonomi. Lagi-lagi umat İslam dipertontonkan hiprokrisi atau kemunafikan bangsa Barat, banyak bicara tapi lain perilakunya ujar Alkatiri.
Dikeluarkannya Enzo sangat jelas indikasi İslamofobianya, mengukuhkan Perancis sebagai salah satu negara paling İslamofobik di Eropa. Memusuhi semua agama dan menutup diri dari nilai toleransi yang otentik.
Sangat disayangkan maju teknologinya, tapi terbelakang dalam kemanusiaan dan pro terhadap kepunahan manusia dengan pelegalan LGBT+.
Semoga Allah Al-Aziz menguatkan Persaudaraan Muslim dan tetap teguh iman takwa ditengah gempuran kebatilan di dunia. Hasbunallah wa ni’mal wakil
(Rosid)
