Jakarta,www.jayaposnews.co.id – Lembaga survei ETOS Institute menyatakan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.
Berdasarkan hasil survey yang yang dilakukan pada 2-15 Juni 2025, menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Papua Barat puas dengan kinerja pasangan Gubernur Dominggus Mandacan dan Wakil Gubernur Mohammad Lakotani (DOAMu Jilid II), serta jajaran Pemerintah Provinsi Papua Barat dengan tingkat kepercayaan 92 persen.
Menurut Direktur ETOS Institute Iskandar Syah, sebagian besar masyarakat menyatakan kepuasan mereka terhadap kinerja DOAMu Jilid II.
“Alasan utama kepuasan masyarakat terhadap kinerja dengan alasan tertinggi mampu bekerja 21 persen, kedua aspiratif dan dekat dengan rakyat 18 persen, ketiga pemerataan program otonomi khusus 15 persen, dan lainnya,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/6/2025).
Lebih lanjut, Iskandar memaparkan bahwa terjadi lonjakan tingkat kepercayaan masyarakat yang sangat tinggi terhadap kepemimpinan DOAMu.
“Perolehan suara pasangan DOAMu melonjak tajam, dari pilkada 2017 memperoleh 58,2 persen menjadi 92,8 persen pada pilkada 2024 lalu. Ini mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat pada mereka sangat tinggi,” paparnya.
Iskandar juga menyoroti pengurangan dana otsus dengan dalih efisiensi. Pasalnya, 99 persen responden tidak setuju terhadap rencana tersebut.
“Ini adalah pesan kuat dari rakyat Papua Barat bahwa mereka merasakan dampak positif dari kepemimpinan yang pro-rakyat dan tidak menginginkan adanya adanya pemangkasan terhadap dana otsus yang menjadi tulang punggung pembangunan daerahnya,” tuturnya.
Ditempat terpisah, Direktur PASTI Indonesia Arlex Long Wu menyebutkan penolakan massal terhadap efisiensi dana otsus, karena pengurangan ini akan berdampak signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
“Kami menolak keras pengurangan dana otsus dengan alasan efisiensi. Karena sektor-sektor yang paling merasakan dana otsus itu langsung menyentuh kepentingan rakyat, seperti pendidikan dan kesehatan, pembangunan ekonomi kerakyatan, dan infrastruktur,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap bahwa Kabupaten Manokwari Selatan, Teluk Wondama, dan Manokwari sebagai prioritas dalam alokasi dana otsus.
“Dibawah kepemimpinan DOAMu Jilid II, kami dan masyarakat berharap terhadap keberlanjutan program pembangunan berbasis otsus dan perlunya mempertahankan komitmen pemerintah pusat terhadap pendanaan daerah, khususnya di tiga kabupaten yang menjadi prioritas utama,” pungkasnya.
Survey ini dilakukan oleh lembaga independen, dengan pendekatan ilmiah dan metodologi valid, melibatkan 1.000 responden dari berbagai kabupaten/kota di Papua Barat dari berbagai latar belakang usia, pendidikan, profesi, dan jenis kelamin.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka mendalam (in-depth interview), dengan pengawasan kualitas ketat.
Survey ini bertujuan mengukur persepsi dan aspirasi publik terhadap kinerja pemerintah daerah dan kebijakan nasional yang berdampak langsung pada masyarakat.
Rosid