Lamongan Jayaposnews
Sebanyak 23 orang petugas penyelenggara Pemilu 2019 di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit maupun puskesmas, karena kelelahan setelah menjaga pelaksanaan pesta demokrasi di wilayah itu.
“Total ada 23 petugas kami yang sakit, tapi alhamdulillah kondisi mereka berangsur-angsur membaik,” kata Komisioner Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat KPU Lamongan MH Fathkurrohman dikonfirmasi di Lamongan, Kamis.
Ia menyebut dari 23 petugas tersebut, seorang di antaranya meninggal dunia secara mendadak usai mengunci ruang penyimpanan kotak suara, selebihnya sedang mendapatkan perawatan medis.
“Korban yang meninggal dunia bernama Sumber (50), anggota PPS Desa Sukoanyar, Kecamatan Turi. Selebihnya ada yang rawat jalan, rawat inap di puskesmas maupun rumah sakit,” ungkapnya.
Selain itu, tercatat tiga orang petugas perempuan penyelenggara pemilu juga dilaporkan mengalami keguguran, karena diduga kelelahan saat bertugas.
“Ada tiga petugas kami yang mengalami keguguran saat bertugas. Untuk faktornya mungkin pihak dokter rumah sakit yang bisa menjelaskan hal ini,” ucapnya.
Petugas perempuan yang mengalami keguguran tersebut adalah Siti Mujazilah (TPS 40 Desa Brengkok), Ana Rahmawati (TPS 05 Desa Sumberagung), dan Imroatul Hasanah (KPPS Desa Pelangwot, Kecamatan Laren).
Ketiganya mengalami keguguran saat proses penghitungan surat suara di tingkat TPS Kecamatan Brondong dan langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan oleh tim medis.
“Langsung dibawa oleh petugas yang saat itu berada di lokasi ke puskesmas terdekat dan diberikan perawatan,” jelasnya.
KPU RI dan pemerintah berencana memberikan santunan kepada petugas yang meninggal dunia saat bertugas pelaksanaan Pemilu 2019, sementara bagi petugas yang sakit dan terbaring di rumah sakit masih dilakukan koordinasi dengan KPU RI untuk memperoleh bantuan.
“Masih kita lakukan upaya untuk memperoleh bantuan bagi petugas kami yang sakit, sedangkan bagi petugas yang gugur akan diberikan santunan,” ujarnya.