Mukomuko, jayaposnews.com – Samapta Polres Mukomuko menggelar giat patroli dalam rangka pemberantasan premanisme dan praktek pungli di lokasi jembatan rusak pantai abrasi Air Punggur, Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Mukomuko Kota, Sabtu, (12/6/2021).
Diketahui, kegiatan patroli yang dipimpin oleh Aipda Verdie Andika bersama 8 anggota lainnya masing-masing adalah Bripka Arman Wahyudi, Bripka Yoko Lesmana, Briptu Roy Ayul Mulyadi, Briptu Lamhot Situmorang, Briptu Rocky Putra, Briptu Reki Lorenza, Bripda Robby Iwaldi dan Bripda Adri Benaldy, adalah menindak lanjuti instruksi Kapolri terkait pemberantasan kejahatan premanisme dan praktek pungli.
Kapolres Mukomuko AKBP Andy Arisandi, SH, S.IK, MH didampingi Kasat Samapta Polres Mukomuko, IPTU Fredy Hutabarat saat dikonfirmasi melalui Aipda Verdie Andika Minggu, (13/6/2021) sore membenarkan hal tersebut.
Dijelaskan oleh Aipda Verdie Andika, giat patroli di lokasi jembatan rusak Pantai Abrasi Air Punggur tersebut dilakukan karena pihaknya kerap dapat laporan dari masyarakat bahwa di lokasi diduga rawan premanisne dan praktek Pungli.
Namun kata Aipda Verdie Andika, saat tim patroli tiba dilokasi itu, mereka tidak menemukan adanya premanisme maupun praktek pungli, namun hanya ada beberapa warga ditemukan di jembatan yang mengaku sebagai penjaga jembatan tersebut.
“Kita dengan tegas mengingatkan penjaga jembatan itu untuk tidak melakukan pungli kepada pengendara yang melintasi di jembatan tersebut, kecuali inisyatif sendiri oleh para pengendara itu yang memberikan maka kita tidak bisa melarang. Selain itu, Kita juga menghimbau mereka agar memberikan pesan-pesan Kamtibmas kepada masyarakat,” ungkap Aipda Verdie Andika.
Aipda Verdie Andika dalam kesempatan itu juga menyampaikan, pihaknya juga kerap mendapat laporan dari masyarakat, bahwa di lokasi jembatan yang sudah usang ini, diduga sering dijadikan tempat nongkrong dan memadu kasih oleh para pemuda-pemudi Kabupaten Mukomuko. Tentu lanjut Verdie, perbuatan seperti itu mengundang para pelaku pemerasan untuk melancarkan aksi mereka dengan dalih akan melaporkan perbuatan mesum korban kepada masyarakat.
“Menghindari hal tersebut, pasukan backbone sapaan akrab anggota Samapta akan terus aktif melakukan patroli di lokasi tersebut serta akan mengingatkan masyarakat sekitar. Terkhusus untuk muda-mudi, petugas tidak segan untuk membubarkan dan memerintahkan mereka langsung pulang ke rumah masing-masing,” jelasnya.
Aipda Verdie Andika mengajak masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi Dumas Presisi dan layanan Hotline 110 apabila menerima perlakuan yang meresahkan dari oknum-oknum tertentu.
“ Sudah ada aplikasi 110 dan Dumas Presisi, apabila ada masyarakat yang mengalami gangguan terkait Kamtibmas dan kriminalitas, bisa hubungi nomor tersebut agar bisa segera direspon oleh kepolisian,” Pungkas Verdie.
(asp).