Wujudkan Konsep Penanaman Berbasis Agrikultur Untuk Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kepulauan Seribu

JAKARTA, jayaposnews.co.id — Semenjak masuknya Wabah Pandemi Maret 2020 atau sudah hampir 2 tahun berlalu Wilayah Kepulauan Seribu yang tadinya dalam peningkatan ekonomi bergantung pada wisata tak lagi bisa, serta hasil laut pun dengan memancing tidak bisa dijadikan andalan mempertahankan kehidupan masyarakat setempat dan menjadil pokok penghasilan, mengingat kondisi serta cuaca alamnya yang tidak mendukung.
“Kerasa banget efeknya PPKM ini. Perpanjang terus. Anak-anak muda di sini banyak yang ke darat buat kerja, apa aja. Wisata di tutup, mau ngelaut angin lagi kenceng sekarang ini.”ujarnya” pemuda Pulau Tidung”
Upaya pemerintah Kepualan Seribu saat ini sudah sangat baik dalam mengontrol penekanan penyebaran Covid-19 serta berupaya membantu kebutuhan pokok dasar masyarakat. Upaya PPKM yang saat ini diberlakukan pemerintah, demi menekan Angka penyebaran Wabah Covid 19. Sangat dirasakan dan berdampak besar pada masyarakat dan Pelaku Pariwisata di Indonesia saat ini. Khususnya Kepulauan Seribu yang sangat bergantung pada Pariwisata.
Melihat kondisi yang terjadi di Kepulauan Seribu, Aspriyudin Ketua Himpunan Mahasiswa Kepulauan Seribu (HMKS), bersama Moh Hendri Ketua  Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia (AMPHIBI), Fariz Ar Razi Ibnu Airlangga Bidang Penanggulangan Bencana Amphibi Mengambil sikap, Berencana untuk Membangun Sebuah Kelompok Tani (Koptan) dengan sistem Penanaman berbasis Agrikultur di wilayah Pulau Tidung Kepulauan Seribu. Dengan Memberdayakan Elemen-Elemen Pemuda, Masyarakat dan Pelajar. Langkah ini dilakukan sebagai upaya Mensitabilkan Perekonomian masyarakat Kepulauan Seribu, pada Sabtu (04/09/21)
Konsep kegiatan dengan bertemakan “Wujudkan Konsep Penanaman Berbasis Agrikultur Demi Pemulihan Per-Ekonomian Masyarakat Kepulauan Seribu, di tengah Pandemi Covid-19” tidak terlepas dilihat dari tata letak Kepualaun Seribu yang segala penghasilanya secara umum melalui sektor wisata serta hasil laut, namun di tengah pandemi saat ini tidak lagi bisa mengandalkan wisata serta hasil laut pun tidak bisa dijadikan pendapatan pokok melainkan musiman dilihat dari kondisi alam atau cuaca yang berubah-ubah.”Tutur Aspri”
Dari kondisi tersebut maka Himpunan Mahasiswa Kepualan Seribu (HMKS) bersama Lembaga Lingkungan Hidup AMPHIBI  mengajak seluruh lapisan elemen masyarakat serta penting nya peran pemerintahan daerah kepualan seribu dalam membangun dan mendukung serta ikut terlibat aktif bersinergi dalam mengembangkan kegiatan tersebut.
Kegitan ini pun di support oleh pemerintah setempat yaitu Ibu Hj.Hafsah Lurah Pulau Tidung, kecamatan kepulauan seribu selatan berupa dukungan fasilitas pendukung kegiatan yang dilakukan kawan-kawan HMKS dan AMPHIBI selama mempersiapkan kegiatan di pulau tidung.
Adapun kebutuhan dalam kegiatan yang akan dilaksanakan di Pulau Tidung oleh HMKS dan AMPHIBI diantaranya berupa bantuan bibit tanaman sayur masyur sebagai ujicoba penanaman berbasis Agrikultur yang akan dikembangkan dalam memanfaatkan lahan yang ada, yang disupport Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Kepulauan Seribu, yang dipimpin Devi Lidiya.
Dukunganpun diberikan kepada Bapak Junaedi Bupati Kepulauan Seribu, saat kawan-kawan HMKS dan AMPHIBI meminta arahan terkait proses pengajuan lahan di wilayah Pulau Tidung Kecil.
Harapan ke depan dalam rencana kegiatan ini, kami dapat berhasil diterapkan di wilayah Pulau Tidung bukan hanya dalam pertanian melainkan peternakan dan perikanan dengan memanfaatkan lahan semaksimal mungkin dan dapat di kembangkan pada pulau-pulau lainnya, sehingga juga dapat menjadi Eduwisata Agrikultur. Tutup Fariz. (Timbul Sinaga SE)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *