Kebumen, www.jayaposnews.co.id – Aksi Protes Warga masyarakat Desa Jemur kecamatan Pejagoan kebupaten Kebumen berujung penyegelan kantor Dan balai desa Terkait Dugaan penyelewengan dana serta penyalahgunaan wewenang oleh kaur keuangan dan Kades setempat Rabu 06/03/2022.
Dalam Aksi Protes Yang di lakukan oleh masyarakat Desa Jemur terkait dugaan penyalahgunaan jabatan serta penyelewengan dana yang dilakukan oleh kaur keuangan dan ke
pala desa setempat berujung masyarakat menyegel kantor dan balai desa jemur.
Dalam aksi yang dilakukan selain menyegel kantor desa masyarakat juga menuntut Kades Desa jemur Kecamatan pejagoan Tunjang Sari Mundur dari jabatannya.
Aparat TNI dan Polri yang melakukan pengamanan terkait aksi masyarakat tersebut menerima perwakilan warga masyarakat untuk berdiskusi dengan Kepala Desa jemur Tunjung Sari,
Setelah selesai berdiskusi kepala desa jemur Kecamatan pejagoan tunjungsari menyampaikan permohonan maafnya kepada warga masyarakat desa jemur serta ia menyatakan Mundur dari jabatannya sebagai Kepala Desa jemur.
Di sisi lain BEJO PAWIRO SH.MKn Didampingi oleh PRABOWO SH sebagai Kuasa hukum kepala desa setempat Tunjung Sari dalam kesempatannya menyampaikan kepada awak media kabar 1 Nusantara “hari ini kepala desa jemur kecamatan pejagoan yaitu tunjungsari telah menyatakan mundur dari jabatannya secara lisan namun secara kepemerintahan belum resmi karena masih menunggu proses yaitu surat keputusan dari Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH.
Ia juga menambahkan kami selaku kuasa hukum dari tunjungsari selaku kepala desa jemur Kecamatan pejagoan menghimbau kepada seluruh warga masyarakat desa jemur untuk mentaati aturan hukum serta mengikuti proses hukum yang sedang berjalan Tambah nya.
Di lain kesempatan PARYOTO selaku sesepuh Desa jemur Kecamatan pejagoan membenarkan bahwa kepala desa jemur Kecamatan pejagoan pada hari ini telah mundur dari jabatannya namun baru secara lisan ujarnya.
Aksi ini sendiri timbul karena dugaan penyalahgunaan wewenang serta penyelewengan anggaran yang dilakukan oleh kaur keuangan dan menurut kami Kepala Desa pasir terlibat hal itulah yang menyebabkan gejala dari masyarakat desa jemur.
Dan satu hal lagi yang paling kecil yaitu dana bantuan untuk anak yatim tidak pernah direalisasikan, kami juga tidak tahu uang tersebut masih ada ataupun tidak yang jelas sampai saat ini sudah hampir 1 tahun belum pernah diberikan kepada anak yatim dan penerima haknya.
(Rosid/Yuyun Yuliana)