Jakarta, Jayaposnews.co.id – Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mencanangkan Distinasi Wisata Edukasi Pengelolaan Sampah, bertempat di Kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara, Rabu (21/9/2022)
Wisata edukasi memberikan stimulan terhadap upaya menggaungkan Gerakan Jakarta Sadar Sampah, beranjak dari arahan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan terhadap pentingnya mengedepankan sebuah gerakan dalam pengelolaan sampah.
“Sudin LH Kota Administrasi Jakarta Utara membuat suatu lokasi terpadu dalam mengedukasi masyarakat terhadap Gerakan Jakarta Sadar Sampah. Mudah-mudahan ini menjadi niat yang baik yang memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Ali Maulana.
Selain di Kantor Sudin LH, Ali Maulana yang didampingi Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit mengharapkan Wisata Edukasi Pengelolaan Sampah juga diterapkan pada seluruh kantor kepemerintahan se-Jakarta Utara.
Dengan begitu, maka Gerakan Jakarta Sadar Sampah kian terwujud sehingga kian tercipta lingkungan lebih hijau dan berkelanjutan.
“Jangan gengsi untuk mencontoh hal baik. Jadikan kantor sebagaimana kita punya rasa memiliki sehingga ada tanggung jawab yang bukan hanya terhadap pekerjaan tetapi juga kantornya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara, Achmad Hariadi menjelaskan terdapat empat kategori edukasi wisata pada Destinasi Wisata Edukasi Pengelolaan Sampah di Jakarta Utara yang baru dicanangkan.
Wisata edukasi itu antara lain Destinasi Wisata Pengolahan Sampah Organik seperti pelatihan pembuatan kompos, pembuatan Eco-Enzym, pembuatan Cocopit dari serabut kelapa, pengolahan sampah organik dengan maggot. Destinasi Wisata Edukasi Pengolahan Sampah Anorganik dan Residu seperti pot tanaman dari kain dan galon, kostum produk kreatif dari bahan daur ulang, taman saung interktif dari daur ulang ban bekas, pembuatan tong sedekah sampah, pelatihan pembuatan bangku dari Eco-Brik, Bank Sampah Berkah Mentari, dan pestisida dari puntung rokok.
Sedangkan Destinasi Wisata Pengolahan Lingkungan seperti Green House dan Urban Farming, Rumah Anggur, kolam ikan refleksi, tanaman buah dalam pot (Tambulampot), lubang biopori, kolam gizi, dan ayam dan burung hias, serta Destinasi Wisata Pengolahan Lingkungan lainnya seperti musala ramah lingkungan, prototipe Rumah Betawi Ramah Lingkungan, dan taman bacaan hijau.
“Gerakan Jakarta Sadar Sampah ini juga kita implementasikan dengan kolaborasi masyarakat maupun stakeholder atau pemangku kepentingan. Gerakan ini menjadi berkesinambungan menjadi suatu gerakan yang komprehensif,” terang Achmad Hariadi. (Rosid/Tulus)