Jakarta, jayaposnews.co.id — Didasarkan dari informasi yang diterima wartawan JPn (Jaya Pos news) bahwa adanya dugaan penyalah-gunaan anggaran yang digunakan oleh pihak SDN PONDOK BAMBU 07, maka tim wartawan pun mencoba untuk menemui kepala sekolah untuk mengkonfirmasi prihal temuan data tersebut. Dalam pertemuan itu tim waratawan menanyakan tentang gaji guru honorer yang termasuk tinggi berkisar Rp 4.276.000/ orang dan honor untuk instruktur ekstra kurikuler (ekskul) sebesar Rp 330.000/orang/pertemuan. serta banyak lagi pembelanjaan yang terasa janggal seperti pembelanjaan air mineral ukuran 600 ml seharga Rp 74.000/ dus, pembelanjaan gunting kuku sebanyak 24 buah, sendok garpu sebanyak 24 lusin serta banyak sekali item yang terasa janggal.
Lewat konfirmasi tersebut kepala sekolah (D) mengatakan kalau pihak MEDIA atau LSM ingin mengetahui informasi cukup dengan melihat papan BOS dan BOP yang ada di sekolah seolah pihak media bisa berkomunikasi dengan papan. Setelah itu kepala sekolah mengatakan dirinya akan mengikuti rapat ke SDN DUREN SAWIT 02 karena sudah DItelepon tapi faktanya ketika tim wartawan menanyakan ke pihak SDN DUREN SAWIT 02, namun sama sekali tidak ada rapat.
Entah apa maksud kepala sekolah ini dengan berbohong kepada pihak MEDIA dan LSM. Diharapkan dengan pemberitaan ini Sudin pendidikan JT l , dinas pendidikan dan inspektorat memberi tindakan tegas terhadap kepala sekolah yang diduga memanipulasi penggunaan anggaran tersebut. ( M Sitompul )