Jakarta, www.jayaposnews.co.id – Sabtu, (14/1/2023) menjadi hari yang sangat penting bagi sebuah organisasi Forum Komunikasi Bela Negara Kota Bekasi {Forkom BN}. Organisasi kemasyarakatan yang baru seumur jagung itu langsung membuat agenda kegiatan dengan melakukan anjangsana ke berbagai tempat penggiat sosial ekonomi kemasyarakatan yang ada di sekitar Bekasi. Salahsatunya adalah kunjungan ke KWT {kelompok Wanita Tani } Makmur Sejahtera yang berada di Perumahan Titian Indah Kali Baru Medan Satria Bekasi Utara Kota Bewkasi. Bidang usaha ekonomi yang digeluti adalah pembudidayaan magot/Kandang BSF, Ikan Air Tawar, Pengelolaan Sampah, Budidaya Unggas, Budidaya Tanaman hias dan sebagainya.
Anjangsana yang dimotori oleh para Pembina Forkom BN Kota Bekasi ; Bapak Saipul Juhri {TNI}, Budi Setyo Utomo {lowyers}, H. Mhdum {tokoh Agama} langsung menemui ibu H. Deva Maseyu ketua KWT Makmur Sejahtera di kediamannya perumahan TYtian Indah. Turut hadir pula Ketua Forkom BN DPD Kota Bekasi bapak Abdul Wahab, kemudian bapak Abdul Kadir, S.AP {Kepala Seksi Permasbang Kelurahan Kalibaru, Bapak Sutikno, Nur Ikhwan { Dinas Lingkungan Hidup}, Jojo, Mas Yudhi { Karang Taruna Tytyan}. Salahsatu yang menjadi sentral issue kegiatan di KWT adalah budidaya magot. Pembudidayaan magot seperti yang dijelaskan oleh Bapak Abdul Kadir pada awalnya adalah upaya masyarakat untuk mengatasi persoalan sampah disekitar tempat tinggal, upaya tersebut merupakan hasil dari Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) provinsi Jabar th 2022 kemudian dijabarkan dengan sebuah aksi Perubahan yg berjudul ” Optimalisasi Bank Sampah dan Magot Melalui Media Edukasi (OBAMA MEMADUKASI). Lebih lanjut Kasi Permasbang ini mengatakan di wiliyah kerjanya bahwa “ Progres sasaran dari rencana awal Jangka pendek yang ber jumlah hanya 3 RW menjadi 5 RW yg semula 3 RW dan KWT Makmur sejahtera adalah penggiat pemula realisasi dari penyuluhan Demonstrasi Cara Aksi Perubahan OBAMA tersebut.
Dari beberapa bulan terakhir, perkembangan budidaya magot ini semakin difahami oleh warga sekitar perumahan. Karena menurut ibu Deva, pembudidayaan magot kemudian dapat berkembang menjadi usaha turunan yang bernilai ekonomi. Lebih lanjut beliau menjelaskan, karena budidaya magot itu dimulai dari pengumpulan sampah organik sisa makanan sayuran yang berasal dari limbah sisa makanan keluarga sehari-hari atau Sampah Sisa Olah Dapur (SOD), masing-masing keluarga pasti menyisakan makanan yang tersisa itu minimal dua kilogram. Belum lagi sampah non organic yang juga bisa dipastikan selalu ada menyertai sisa sampah yang dibuang oleh keluarga. “Pembuangan sampah yang dikoordinir dengan baik akan menciptakan suasana tempat tinggal yang bersih, nyaman dan sehat pastinya” ujar pak Sutikno dari Dinas Lingkungan Hidup.
Ibu Deva mengatakan “dari pembudidayaan magot tersebut, secara tidak langsung akan menambah kesejahteraan warga sekitarnya, karena permintaan magot sangat dicari oleh para perusahan peternak ayam potong, ayam petelur dan peternak ikan dari berbagai kota. Bahkan dalam waktu dekat akan dibutuhkan puluhan ton magot disalah satu perusahaan ternak ayam potong” , ujarnya. Info dari pak Beny/suami ibu Deva mengatakan, belum lagi dari magot ini akan dikembangkan turunannya menjadi pupuk kendang, umpan burung yang bernilai gizi tinggi, bahkan sisa buah-buiahan yang dipermentasikan bisa menghasilkan “eko enzyme” yang sangat berguna bagi perangsang buah pohon.
Anjang sana di KWT Tytyan Bekasi juga mengunjungi tempat yang sedang dibangunnya Wahana Taman RW yang nantinya menjadi tempat wisata RW karena secara terpadu didalamnya terdapat kegiatan pemberdayaan sampah menjadi magot yang terintegrasi dan membuat berbagai pohon hias untuk taman yang indah dan asri penuh manfaat. Anjangsana diakhiri dengan acara ramah tamah, ibu Deva beserta keluarga menyiapkan santap siang bagi Tim Forkom BN, Tim Edukasi Kelurahan dan Karang Taruna. Usaha kreatif yang bermanfaat bagi warga adalah contoh bentuk dari aksi bela negara yang tidak boleh mati. Salam Bela Negara 15/1/2023.
Rosid/Yuyun
