Petugas Lantas Polsek Cakung selalu bekerja keras tiap hari mengurai kemacetan di Jalan Raya Cacing.
Jakarta, Jayaposnews.co.id – Jalan Raya Cakung-Cilincing (Cacing) Jakarta Utara menjadi salah satu lokasi jalan di wilayah DKI Jakarta yang cukup familiar dengan kemacetan.
Seolah tak mengenal waktu, kemacetan di kawasan industri untuk bongkar muat kontainer ini dapat terjadi kapan pun, mulai dari pagi, siang ataupun malam hari. Bahkan bagi warga yang tak asing dengan Jalan Raya Cacing, jalan ini dikenal sebagai ‘jalur tengkorak’. Selain kemacetan parah, sering terjadi Laka Lantas hingga korban meninggal dunia.
Aritonang, sopir truk trailer ekspedisi mengatakan kemacetan di kawasan Jalan Cacing umumnya disebabkan oleh antrean truk trailer yang hendak memasuki area depot kontainer.
Depot kontainer PT Fortune sering menjadi penyebab macet. Truk kontainer yang akan masuk depo ini menyebabkan antrian panjang yang berujung terjadinya kemacetan parah Jalan Raya Cacing. Kemacetan yang terjadi pun, baik arah ke Tanjung Priok Jakarta Utara maupun arah Cakung, Jakarta Timur.
Aritonang mengungkapkan antrean truk trailer sering menyebabkan kemacetan parah hingga tiga kilometer. “Kurang lebih tiga kilometer, biasanya terjadi macet mulai dari hari Selasa hingga Jumat,” katanya, Selasa (6/5/2025).
Senada dengan Aritonang, Ari yang juga berprofesi sopir truk trailer menjelaskan akibat antrean truk membuat kemacetan di jam sibuk bisa berjam-jam. Pada jam sibuk, untuk putar arah saja bisa memakan waktu lebih dari 1 jam lebih. “Kadang kalau mau masuk ke dalam kawasan Babek Rorotan saja bisa sampai 2 jam lebih,” katanya.
Menurutnya, Jalan Raya Cacing tersebut kerap kali macet lantaran lamanya proses bongkar muat di depo Foutune. Kalau lagi menumpuk kontainer juga agak lama loadingnya keluar masuk dari depo tersebut.
Anggota Pospol Lalu Lintas Polsek Cakung yang setiap hari bekerja keras mengatur arus kenderaan berat pengangkut peti kemas, baik yang masuk maupun yang keluar depo di Jalan Cacing. Namun akibat maraknya truk kontainer yang masuk depo, kemacetan tetap saja tidak terhindarkan.
Kegiatan bongkar muat petikemas di depo kontainer Jalan Cacing arah Tanjung Priok sebagai penyebab kemacetan harus dicarikan solusinya. Kemacetan ini jelas merugikan semua pihak, baik masyarakat pengguna jalan maupun stakeholder lainya.
Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Truk Petikemas Indonesia (Aptrindo,Kopaba) harus mencari solusi terbaik mengatasi masalah kemacetan tersebut. Setiap depo dikawasan Jalan Raya Cacing, baik arah Tanjung Priok maupun arah Cakung harus ada kantong parkir yang cukup. Pemerintah harus tegas bahwa penimbunan peti kemas yang minim fasilitas, alat yang kurang, ruang kantong parkir tidak memadai harus ditindak tanpa pandang bulu sesuai regulasi yang ada.
Seperti warga JGC sering menyampaikan kekesalan mereka ke Polsek Cakung akibat kesal dengan kemacetan parah Jalan Raya Cacing. Disampaikan bahwa pihal Lantas Polsek Cakung dan Dishub Jakarta Timur tidak peduli dengan kemacetan jalan tersebut.
Kanit Lantas Polsek Cakung, AKP Dwi Hari menjelaskan bahwa pihaknya selalu bekerja keras dilapangan mengatur lalu lintas guna mengurai kemacetan yang terjadi.
Pihaknya berharap kepada pemerintah dan Aptrindo dan Kopaba agar menindak tegas depo container yang minim fasilitas serta yang tidak memiliki kantong parkir yang cukup sesuai regulasi yang ada. (Rosid)