JAKARTA, jayaposnews.com – Sebanyak 28 Rukun Warga (RW) di Jakarta Utara tengah menjalani Uji Coba Pemilahan dan Pengangkutan Sampah terjadwal. Warga diajak aktif memilah sampah yang bertujuan adanya pengurangan tonase sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara Achmad Hariadi mengatakan, 28 RW yang menjalani uji coba pemilahan dan pengangkutan sampah terjadwal berasal dari tujuh kelurahan di Kecamatan Tanjung Priok. Warga diajak aktif memilah dan membuat jadwal pengangkutan sampah sesuai dengan jenis sampah tersebut.
“Untuk Jakarta Utara ada 28 RW yang diuji coba dalam program pemilahan dan pengangkutan sampah terjadwal ini. Keseluruahan RW itu berada di tujuh kelurahan di Kecamatan Tanjung Priok,” kata Hariadi saat dikonfirmasi, Rabu (2/6).
Hariadi menjelaskan, ada empat jenis sampah yang dipilah terdiri dari sampah organik, non organik, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan sisa sampah atau residu.
Melalui bank sampah pada masing-masing RW tersebut, warga memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos. Begitu pula sampah non organik yang masih bernilai ekonomis yang menjadi tabungan masing-masing nasabah.
“Sedangkan untuk sampah jenis B3 diangkut ke Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dan residu sampah diangkut ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) terdekat untuk kembali diangkut ke TPST Bantar Gebang sesuai jadwal yang telah ditentukan,” ujarnya.
Hariadi memastikan uji coba ini dijalankan dengan konsep kolaborasi. Wadah pemilahan maupun gerobak sampah disiapkan oleh warga setempat. Bahkan warga telah memodifikasi gerobak sampah dengan wadah yang beragam warna sesuai dengan jenis sampah yang telah dipilah.
“Aktifitas ini sudah dimulai sejak 1 Juni kemarin. Warga sangat antusias menjalaninya dengan harapan adanya pengurangan tonase residu sampah yang diangkut ke TPST Bantar Gebang,” tutupnya. (Maryanto/Rosid)