KOTA BEKASI, jayaposnews.co.id— Angka kematian Covid-19 di Kota Bekasi terus meningkat. Selain krisis lahan TPU, petugas pemakaman, ambulans, petugas pemulasaraan, Kota Bekasi juga krisis penyediaan peti mati khusus Covid-19.
Hal ini terlihat dari aktivitas di Kamar Mayat RSUD Kota Bekasi. Antrean mayat belum tertangani 4-6 jam karena kekurangan stok peti mati dan petugas pemulasaraan kewalahan.
“Kami sudah maksimal dari semalam ada sekitar 15 jenazah antre. Jadi mohon maaf dan bersabar,” jelas petugas pemulasaraan, saat media menanyakan lamanya jenazah jurnalis online Siaga Yuda yang meninggal karena Covid-19 dipersiapkan, Sabtu (3/7/2021).
Jenazah meninggal pukul 10.00 WIB namun hingga pukul 12.00 WIB masih menunggu antrean. Petugas pemulasaraan yang terbatas mengakibatkan antrean yang panjang.
Dinas Sosial Kota Bekasi mengambil langkah memanggil relawan-relawan muda untuk dilakukan pelatihan cepat pemulasaraan dan ikut peduli kondisi darurat.
Kondisi yang sama juga terjadi di semua RS swasta. Selain kamar penuh, semua petugas nakes dikerahkan untuk penanganan pasien Covid-19, sehingga rawan terpapar. (Red)