“Kita sudah sampaikan agar dibuat pagar seng pembatas. Tetapi mereka tidak mengindahkan permohonan kita itu. Inilah akibatnya, anak-anak jadi bebas bermain dan berenang di Waduk dan satu orang menjadi korban meninggal”
Jakarta, Jaya Pos News
Seorang bocah berusia 13 tahun meninggal di proyek pembuatan waduk Rawa Malang di Kampung Sawah RT 010 RW 011 kelurahan Semper Timur, Cilincing Jakarta Utara pada Rabu (11/8) malam.
Sebelum meninggal, diketahui si bocah bersama anak-anak lainya sedang berenang di waduk yang lagi dikerjakan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Utara itu pada Rabu sore sekitar pukul 16.00 Wib.
Dari keterangan sejumlah warga sekitar Waduk, mengatakan anak-anak sering bermain sekitar pinggiran tanggul galian lumpur yang sudah mulai mengering. Bahkan anak-anak setelah puas bermain, mereka kemudian berenang ke waduk secara bersama-sama.
Dan kurangnya pengawasan dari orang tua, membuat anak-anak merasa bebas bermain dan berenang di waduk, ditambah lagi lemahnya pengawasan dari Sudin SDA Jakarta Utara maupun Satpel SDA Kecamatan Cilincing selaku pengelola waduk.
Ketua RT 010 RW 011 Semper Timur, Jajang A S kepada Jaya Pos News, Kamis (12/8), dia mengaku sangat kecewa dengan pelaksana kegiatan pembangunan waduk. Bahkan sebelum kegiatan pengerukan dimulai pada Januari 2021, pengurus RT sudah memperingatkan atau meminta kepada petugas Sudin SDA untuk membuat pagar seng pembatas atau pengaman sepanjang lokasi proyek.
“Kita sudah sampaikan agar dibuat pagar seng pembatas. Tetapi mereka tidak mengindahkan permohonan kita itu. Inilah akibatnya, anak-anak jadi bebas bermain dan berenang di Waduk dan satu orang menjadi korban meninggal,” kata Jajang.
Agar ke depan tidak lagi ada korban jiwa, Jajang berharap kepada Sudin SDA Jakarta Utara untuk membuat pagar pembatas sepanjang lokasi pengerukan serta meningkatkan penjagaan lokasi waduk.
“Dengan kejadian ini, saya meminta kepada para orang tua supaya mengawasi anak-anaknya. Jangan membiarkan anak bermain atau berenang di Waduk Rawa Malang,” katanya.
Sementara itu, Kasatpel SDA Kecamatan Cilincing, Tjahyono Budi Setiawan saat dikonfirmasi Kamis (12/8) pagi, dia mengatakan belum ada dihubungi oleh pihak keluarga korban meninggal di Waduk Rawa Malang.
Dia menyampaikan rasa prihatin atas meninggalnya seorang anak di waduk itu yang tengah dalam pengerjaan. Dan pihaknya juga sudah memasang papan larangan berenang dilokasi waduk.
“Saya belum bisa memberikan penjelasan terkait meninggalnya seorang bocah di waduk Rawa Malang. Belum ada informasi dari keluarga si anak yang meninggal. Juga belum ada pemanggilan dari pihak kepolisian Polsek Cilincing,” katanya.
Humas Polsek Cilincing, pak Heri mengatakan pihaknya pada Rabu (11/8) malam langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) dan menemui keluarga korban.
Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan tidak bersedia melakukan otopsi atas jenazah korban. Tidak menuntut kepada pihak manapun serta menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
“Intinya pihak keluarga korban tidak ada penuntutan, jadi tidak ada pidana di kasus tersebut,” jelas Heri. (Rosid/ts)