Jakarta, Jayapos News
Pidato kepala negara, Presiden Joko Widodo pada HUT Bhayangkara ke-73 mendapat apresiasi sejumlah kalangan.
Mereka menilai pesan Jokowi dalam pidato tersebut mengedepankan nuansa persatuan dan kesatuan untuk menjaga Negara Kesatuan Indonesia ini.
Tanggapan positif itu satu di antaranya datang dari Koordinator Nasional Jaringan Islam Kebangsaan Irfaan Sanoesi.
Ia menyoroti beberapa agenda Kepolisian yang mendapat penghargaan dari Jokowi seperti pengamanan Pemilu 2019, Asian Games, Pilkada serentak, IMF dan sebagainya.
Namun, poin utama yang menjadi sorotan yakni pengamanan Pemilu 2019 yang menjadi tolak ukur keberhasilan kepolisian dalam menjaga kondusivitas dan keamanan nasional.
“Dalam kaca mata publik, Polri dinilai sukses menjaga keamanan sebelum dan pada saat pemungutan suara. Meskipun sempat terjadi kerusuhan justru pasca pengumuman hasil pemungutan suara oleh KPU, tapi polisi bisa menanganinya dengan baik,” kata Irfaan di Jakarta.
Ia menambahkan sikap aparat kepolisian yang mampu membendung meluasnya kerusuhan tersebut juga semakin menunjukkan kedewasaan institusi itu sendiri.
Karena jika kepolisian menggunakan cara-cara represif penuh, maka bisa dipastikan kerusuhan akan semakin meluas, tidak hanya di Jakarta tetapi bisa terjadi di daerah lainnya.
Sementara di tempat terpisah, KH. Ali Syibromalisi Koordinator Forum Pondok Pesantren Jaga NKRI mengatakan semua agenda pemerintah yang melibatkan masyarakat bisa berjalan dengan lancar dan aman tidak terlepas dari peran Polri yang tetap solid bersama dengan TNI.
“Saya mencatat setidaknya dua kali secara khusus Presiden Jokowi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Polri, dan ini merupakan ungkapan yang mewakili seluruh bangsa Indonesia,” tegasnya.(BlackEagle)