Warga Koja Jakarta Utara pada Sabtu malam banyak berkerumun di Jl. Mangga.
Jakarta, Jaya Pos News
Saat ini aktor utama dalam penegakan protokol kesehatan adalah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), semestinya berdiri paling depan dan dibantu oleh TNI dan kepolisian. Pimpinan Satpol PP harus bisa mengendalikan anggota dengan baik, mengawasi mobilitas masyarakat dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Satpol PP DKI selaku aparatur penegakan Perda DKI Nomor 8 tahun 2007, berkewajiban menjaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, khususnya dalam penerapan PPKM darurat level 4 di Jakarta.
Namun disayangkan, kepemimpinan Komandan Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kecamatan Koja, Roslely Tambunan dinilai sangat buruk dalam pengendalian mobilitas warga dimasa PPKM di wilayah Koja, Jakarta Utara.
Pergerakan mobilitas warga pada Sabtu (7/8) malam di Jalan Mangga, Semangka RW 09 Lagoa, tampak sangat ramai hingga larut malam. Seolah tidak ada pembatasan waktu buka dan tutup bagi para pedagang menggelar dagangannya.
Begitu juga dengan warga begitu ramai di lokasi tersebut untuk berbelanja. Sementara petugas Satpol PP kecamatan dan kelurahan setempat tidak kelihatan ada yang berjaga mengawasi pergerakan masyarakat.
“Kita menyesalkan kinerja Kasatpol PP Koja dan anak buahnya yang tidak mampu membatasi pergerakan warga di Jalan Mangga dan Semangka, bahkan hingga larut malam ramai berjualan dan banyak warga berkerumun,” kata Maman warga Lagoa kepada Jaya Pos News, Sabtu (7/8) malam.
Dia meminta pimpinan Satpol PP DKI untuk mengevaluasi kinerja Satpol PP Koja. Jika pimpinanya tidak mampu memimpin anak buah dengan baik dan disiplin, sebaiknya diganti saja. Lihat, maka hasilnya akan buruk juga kepada masyarakat,” jelas Maman seraya mencontohkan keramaian kerumunan warga di Jalan Mangga dan Semangka, Sabtu malam kemarin.
Penyebaran virus corona di Jakarta, Koja termasuk wilayah jona merah penyebaran pandemi virus corona 19 di Jakarta Utara. Karena itu, Satpol PP Koja sebagi aktor terdepan dalam pengendalian mobilitas masyarakat dimasa PPKM, harus bekerja keras dan profesional menegakkan aturan protokol kesehatan (prokes) kepada masyarakat.
sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta pimpinan Satpol PP harus bisa mengendalikan dan mengenali anak buahnya dengan baik. Tugas pimpinan adalah bisa mengendalikan dengan baik. Memimpin dengan empati dan hati serta tanpa kekerasan yang tidak perlu.
“Tugas melawan covid 19 ini berat dan berkepanjangan. Jadi pimpinan harus cekatan dan mampu mengendalikan anak buah dengan baik. Dengan begitu akan mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk mematuhi prokes yang ditetapkan pemerintah,” jelas Moeldoko kepada wartawan di Jakarta. (Rosid/ts)